Jenis batako dan turunannya yang tersedia dipasaran

dinding bata
Bahan bangunan yang akan kita bahas secara detail kali ini adalah batu bata. Jika didefinisikan menurut Wikipedia, batu bata merupakan salah satu material penting sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerah-merahan. Namun seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun seiring munculnya material-material baru seperti gipsum dan bambu yang telah diolah yang cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Dalam era pembangunan modern, dibutuhkan bahan penyusun dinding yang ringan, kuat, dan mudah pengaplikasiannya. Gedung bertingkat tentunya memiliki kekuatan yang sudah terukur, di mana semakin banyak beban yang diberikan pada gedung tersebut, semakin berat pula tekanan dari gaya gravitasi sehingga faktor keamanan menjadi pertimbangan utama.

Secara garis besar, batu penyusun dinding yang tersedia di pasaran terbagi dalam 4 golongan utama:
- Bata ringan (sering disebut hebel)

Berikut ini pembahasan detail mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing material dinding tersebut.


ukuran dan bentuk bata merahBata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sangat umum digunakan di Indonesia. Dari zaman dulu hingga modern seperti saat ini, bata merah sudah menjadi salah satu bahan wajib dalam membangun rumah. Hal ini cukup bisa dimaklumi karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan material ini pun tidak sulit.

Bata merah dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukan sembarang tanah, melainkan tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat, kokoh, dan tahan lama, jarang sekali terjadi keretakan pada dinding yang dibangun dari material bata merah.

Material ini juga sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Karena memiliki warna yang eksotis dan terkesan natural vintage, bata merah banyak juga dibentuk sebagai bata tempel untuk menciptakan kesan dinding bata ekspos.

Beberapa Fakta Tentang Batu Bata Merah:
- Dibuat dari tanah liat yang dicetak kemudian dibakar
- Tidak semua tanah liat bisa digunakan, hanya yang memiliki kandungan pasir tertentu
- Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm
- Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatan)
- Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan
- Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak)
- Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6

Kelebihan Batu Bata Merah:
- Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang
- Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan
- Mudah untuk membentuk bidang kecil
- Harga relatif murah
- Mudah mendapatkannya di pasaran
- Perekatnya tidak perlu yang khusus
- Tahan panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api

Kekurangan Batu Bata Merah:
- Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
- Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak stabil
- Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekat
- Kualitas yang kurang beragam dan ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak
- Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, dibutuhkan plesteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang rata
- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya
- Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya



Material dinding dari batako umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu, ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur, dan air. Bahkan kini beredar pula batako dari campuran semen, pasir, dan batubara.

ukuran dan bentuk batako

Dengan bahan pembuatan seperti tersebut, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosongnya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah.

Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah dengan tekstur yang terlihat lebih halus. Namun, beredar pula batako yang jika dilihat secara visual seperti hanya berisi kandungan tanah liat yang dicetak secara manual tanpa proses pembakaran seperti halnya batu bata merah.


Jenis-jenis Batako di Pasaran:

Batako Putih (Tras)
- Dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air
- Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar
- Tras merupakan jenis tanah berwarna putih/putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi
- Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm
- Untuk dinding seluas 1 m², kira-kira membutuhkan:
  - Batako tras = 25 buah
  - Semen = 0,215 sak
  - Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m³

Batako Semen PC / Batako Pres (mirip paving block)
- Dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu
- Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin
- Perbedaan terlihat pada kepadatan permukaan batakonya
- Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm
- Untuk dinding seluas 1 m², kira-kira membutuhkan:
  - Batako pres = 15 buah
  - Semen PC = 0,125 sak
  - Pasir ayak (pasir pasang) = 0,015 m³

Kelebihan Batako:
- Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama
- Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat
- Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara
- Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester
- Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan
- Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air
- Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air
- Pemasangan lebih cepat

Kekurangan Batako:
- Mudah terjadi retak rambut pada dinding
- Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya
- Kurang baik untuk insulasi panas dan suara


3. BATATON (BATAKO BETON)

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air, dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebut sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya yang dapat diisi baja untuk tiang kolom, atau sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.


banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi, seperti blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof), dan balok pengaku (ringbalk), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster, dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.

Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tidak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya, pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof, dan ringbalk) yang harus menggunakan cetakan (bekisting). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding harus dilepas. Proses ini memakan waktu minimal satu hari. Sementara dengan bataton, tidak perlu menggunakan bekisting. Pembuatan kolom bisa langsung dikerjakan dengan bataton tersebut.



Kelebihan Bataton:
- Tiap m² pasangan tembok membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata
- Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama
- Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat
- Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara
- Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester
- Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan
- Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air
- Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air
- Pemasangan lebih cepat
- Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12 m²

Kekurangan Bataton:
- Mudah terjadi retak rambut pada dinding
- Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya
- Kurang baik untuk insulasi panas dan suara


Bata ringan atau disebut hebel/celcon adalah material yang pembuatannya sudah sangat modern. Material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik sehingga hasilnya cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.

bentuk dan ukuran bata ringan

Meski pemakaian plesteran juga tidak dilarang, bata ringan juga kedap air dan suara, serta tahan terhadap gempa bumi. Sayangnya, bata jenis ini berharga relatif lebih mahal dari bata merah. Penjualnya pun masih didominasi toko material besar saja dan harus dibeli dalam jumlah yang sangat banyak. Memasangnya dibutuhkan keahlian khusus, tidak seperti memasang bata merah yang sudah banyak diketahui tekniknya.

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini bisa langsung diberi aci (semen+air) tanpa harus diplester (semen+pasir) terlebih dahulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm. Untuk dinding seluas 1 m², kira-kira membutuhkan:
- Bata hebel/celcon = 8 buah
- Semen instan = 11,43 kg
- Air = 0,15–0,16 liter

ukuran dan satuan jumlah bata ringan yang dijual

Kelebihan Bata Ringan:
- Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi
- Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat
- Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur
- Pengangkutannya lebih mudah dilakukan
- Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
- Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya hanya 2,5 cm saja
- Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air
- Mempunyai kekedapan suara yang baik
- Kuat tekan yang tinggi
- Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi

Kekurangan Bata Ringan:
- Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak
- Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan
- Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan
- Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa
- Harga relatif lebih mahal daripada bata merah
- Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini
- Penjualannya pun dalam volume (m³) yang besar

Kesimpulan: Memilih Material Dinding yang Tepat


Dari penjelasan di atas, setiap material yang akan digunakan memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penggunaan yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai contoh, jika Anda ingin membangun bangunan bertingkat (rumah), batu bata merah menjadi pilihan utama yang harus digunakan pada lantai dasar. Baru selanjutnya (lantai kedua) bisa menggunakan hebel atau batako yang lebih ringan untuk mengurangi beban struktur.

Pertimbangan lainnya meliputi anggaran, waktu pengerjaan, dan kualitas akhir yang diinginkan. Semoga informasi ini membantu Anda dalam memilih material dinding yang paling sesuai untuk proyek konstruksi Anda.